wishesduck.com – Di bawah ini adalah contoh teks khutbah jumat di akhir bulan ramadhan 1443 H/2022 M. Untuk itu mari simak penjelasan selengkapnya yang telah kami tuliskan secara lengkap.
Contoh teks khutbah ini bisa dibaca saat sholat Jum’at. Teks Ibadah Jum’at dikutip dari website NU Jawa Timur.
Sehubungan dengan informasi yang diberikan, teks khotbah ini dapat diperbanyak untuk disebarluaskan di jejaring sosial dan jika diinginkan, cetak ulangnya dikirim ke beberapa masjid.
Teks Khotbah Jum’at Di Akhir Ramadhan: Mendapat Manfaat Dari Sisa Puasa
Mengawali khutbah singkat ini, sebagai khatb, saya berpesan kepada kita semua, khususnya khatib pribadi, untuk selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan menunaikan segala kewajiban dan menjauhi segala yang dilarang dan dilarang.
Jamaa Rahmakumullah, ini waktu yang menyenangkan di antara kita. Waktu untuk belas kasihan akan datang.
Namun, terlepas dari kenyataan bahwa pandemi Covid-19 terus menghantui kita. Epidemi ini dapat berlanjut, sehingga vaksinasi akan terus berlanjut bahkan sampai ke tingkat yang berulang.
Anda dan pertemuan Jumat diberkati Tuhan. Kondisi saat ini berbeda dari biasanya. Situasi di sekitar kita Ramadhan kali ini tidak sama dengan tahun lalu. Situasi ekonomi sebagian besar masyarakat selama Ramadhan tahun ini telah memburuk dan terus memburuk.
Kondisi dan situasi berubah. Namun, keadaan hati kita tidak bisa berubah. Menanggapi peristiwa baru-baru ini, tidak peduli betapa sulitnya situasinya. Kondisi hati tidak boleh goyah, dan iman tidak boleh goyah.
Mari terus tingkatkan senjata kesabaran dan syukur kita. Sudah saatnya kita diuji oleh Allah SWT untuk melihat apakah kita benar-benar memiliki kesabaran dan rasa syukur, atau apakah kesabaran dan rasa syukur hanyalah slogan belaka.
Kami memperlakukan Ramadhan tahun ini sama dengan Ramadhan tahun lalu. Kita akan meraih ampunan, keberkahan, rahmat dari Allah SWT dan pembebasan dari siksa api neraka di bulan Ramadhan ini.
Lanjutan Khutbah Jumat Terakhir Ramadhan
Seperti yang kita lakukan dengan semangat di Ramadhan sebelumnya. Semangat ibadah kita harus tetap tak tergoyahkan. Api motivasi kita harus selalu menyala. Semangat kebaikan dalam diri kita harus selalu terjaga. Ibadah bisa dilakukan dimana saja. Jika Anda tidak bisa melakukannya di masjid dan musala, Anda bisa melakukannya di rumah bersama keluarga.
Di Ramadhan tahun ini, kita tidak hanya melawan godaan dan nafsu setan, tapi juga bersaing di medan perang. Situasi yang menyebabkan banyak orang panik, takut, khawatir, kecewa, khawatir, kecewa, cemas, gelisah, omelan, omelan, omelan, tidak sabar dan tidak bersyukur. Kita tidak bisa kehilangan situasi.
Kami mengatasi situasi dengan melindungi hati. Hati kita harus tetap murni, tidak ternoda oleh kepanikan dan rasa takut yang tidak perlu. Panik dan ketakutan tidak boleh masuk ke dalam hati kita, tetapi kita harus tetap waspada. Ibadah tidak boleh ditolak, tapi protokol kesehatan juga tidak boleh diabaikan. Upaya kesukuan terus berlanjut, tetapi harapan pada Tuhan tidak bisa lepas dari hati kita.
Tuan dan Nyonya Tuhan memberkati Anda
Mari kita beribadah di bulan Ramadhan dengan iman pada vaktisaban agar mendapatkan kekayaan Allah dan mendapat ampunan dari-Nya. Kita beribadah dengan keyakinan dan tekad semata-mata karena Allah.
Iman yang kuat berarti percaya bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang harus disembah, Dialah yang menciptakan segala sesuatu tanpa membutuhkan apa pun, memutuskan segalanya, menginginkan segalanya terjadi dan segalanya berbeda dari yang lainnya.
Apapun yang terjadi, itu adalah kehendak-Nya. Apapun yang terjadi adalah takdir-Nya. Kami percaya bahwa dibalik setiap peristiwa pasti ada hikmah, pelajaran dan makna. Niat adalah melalui Allah, artinya niat hanya untuk mengharapkan kebaikan Allah. Bukan karena mereka ingin pujian dari rekan-rekan mereka. Bukan karena ingin simpati dari teman dan tetangga. Hanya melalui Tuhan. Untuk apa-apa lagi.
Nabi, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata:
Barangsiapa menghidupkan malam Ramadhan dengan shalat sunnah (dan ibadah lainnya), karena dilandasi iman dan niat untuk ridha Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni. (VP Al Bukhari)
Bapak dan Ibu yang dirahmati Allah SWT
Mari kita lakukan berbagai ibadah selama bulan Ramadhan dengan iman yang benar, niat yang benar, dan tindakan yang benar. Kebenaran iman, kebenaran niat, kebenaran ritual hanya bisa diwujudkan dengan ilmu.
Jadi tidak bosan saat belajar agama. Karena ilmu agamalah yang akan mengarahkan kita pada jalan hidup yang aman di dunia ini dan menunjukkan kepada kita jalan untuk mencapai derajat taqwa.
Kata terakhir
Demikian review teks khutbah jumat di akhir ramadhan, semoga kita bisa bertemu kembali dengan ramadhan di tahun yang akan datang. Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat bagi kita semua dan sampai jumpa di ulasan kami selanjutnya.